"Kisah Para Penipu di internet"
( Saya ambil dari sebuah email kiriman seorang rekan )
Ditulis ulang oleh :
Joko Setiawan
KLIK HERE
Ini adalah kisah yang sungguh- sungguh terjadi di Jordania.
Seorang lelaki, berchating
dengan seorag gadis yang sudah ngebet mendapatkan suami.
Keduanya berchating ria
mencari kesesuaian. Dari hasil chating, keduanya ternyata menemukan kecocokan untuk
menjalin api yang panas.
Apalagi sang lelaki mengaku sebentar lagi akan bercerai-berai
dengan istinya.
Lalu keduanya sepakat ketemu di suatu tempat, dengan ciri-ciri pakaian
dll, seperti yang disepakati di chating.
Ketika keduanya ketemu, sang lelaki malah ngamuk-ngamuk, dan sang wanita mencak mencak.
Kenapa? Karena keduanya sudah lama saling kenal.
Bukan itu saja, sang lelaki
ternyata adalah suami si "gadis", dan si gadis, tentu saja, istrinya si lelaki.
Itu adalah sebagian kisah yang sempat terekam media massa.
Banyak lagi kisah lain yang
tidak tercatat.
Bagi anda yang sudah lama malang- melintang di dunia internet pasti sudah
sering menerima email yang bermacam- macam isinya, seperti menang lotre, dapat
warisan, lowongan kerja, kartu kredit dll.
Berikut adalah beberapa "subject" peniupan yang sering beredar di internet:
- Menanglotre
- Dapatwarisan
- Kartu Kredit
- Lowongankerja
- Mesin pembuat uang
- File Finder (247, FMD)
Modus-modus penipuan di atas juga beragam. Email yang mengabarkan anda menang
lotre biasanya datang dari negri kincir angin, Belanda.
Walaupun anda belum pernah beli
4D ala singapura atau Lotto atau sejenisnya, tiba-tiba anda dikirimi email yang menyuruh
anda untuk mengklaim hadiah tsb.
Nominal hadiahnya gak tanggung- tangung, bisa jutaan
dollar.
Begitu juga personal email yang dikirim kepada anda, mengabarkan bahwa anda bisa
dapat warisan jutaan dolar, kalau mau mengaku sebagai kerabat dari orang terkenal yang
sudah wafat di daerah konflik, seperti negara-negara Afrika, menjanjikan imbalan sampai
50 persen.
Malah sekarang bukan hanya para penipu dari Afrika yang mencatut namanama
orang terkenal untuk menipu.
Suha Arafat juga pernah kirim email ke saya,
menceritakan "penderitaannya" di bawah tekanan Palestina, dan minta tolong saya
membebas kan dirinya, dan jutaan dolar uangnya. Imbalannya, nanti saya dapat komisi
yang tidak habis dimakan 70 turunan.
Selain dari "Suha Arafat" saya sendiri pernah beberapa kali "mengerjai" para penipu
kreatif semacam itu.
Beberapa kali saya dapat email dari sebuah negri di Afrika, yang
secara mengharukan menceritakan bahwa keluarganya tewas dibantai musuh, atau tewas
kecelakaan pesawat terbang.
Sang penipu bilang bahwa dia perlu bantuan "ahli waris"
orang asing untuk mencairkan kekayaan yang dimiliki si orang top tsb. Di email balasan
saya pura-pura tertarik membantu dan mencantumkan alamat saya yang diminta, lengkap
dengan no. HP saya.
Benar-benar penipu nekat. Ternyata dia langsung menelpon saya dari negri yang jauhnya
ribuan kilometer itu.
Saya pun dengan senang hati bertanya- jawab dg makhluk hitam itu.
Sampai lama. Entah berapa ratus dolar dia habiskan guna menelepon saya.
Saya sengaja
melama-lamain conversation, kan tujuan saya "ngerjain" si penipu itu.
Biar bengkak
tagihan teleponnya.
Inti pembicaraan di telpon, dia minta secepat-cepatnya datang ke negrinya guna
mengambil hak saya.
Tentu saja, jarak yang jauh dan waktu, tak memungkinkan saya
datang.
Lalu dia tawarkan agar saya menghubungi notaris di negaranya sana, diberi kuasa
mencairkan warisan saya.
Saya setuju, tapi saya minta waktu 2-3 minggu. Mr. Columbus,
demikian si penipu mengaku, keberatan karena terlalu lama. "Well, no option," kata saya
membela.
Dia mafhum dan wanti-wanti (alert me) untuk tidak memberi tahu orang lain
tentang deal-deal kami.
Ajaib, 3 minggu kemudian ternyata tawarannya masih berlaku, walaupun dia bilang buruburu.
Tapi dengan berbagai exuze, alasan, saya mengatakan duit belum terkumpul.
Akhirnya tuntutannya mengendor.
Dia minta berapa saja uang yang saya punya segera
dikirimkan.
Urgent, katanya.
Mungkin sudah terlanjur habis ratusan dolar. Itung-itung
balik modal, pikirnya.
Saya pun setuju, akhirnya saya kirimi dia uang 5 dolar bergambar
Osama bin Laden.
Supaya cepat saya kirim lewat email.
Belum terdengar lagi kabar Mr. Columbus tsb, sampai sekarang, entah masih hidup atau
kena serangan jantung.
Jangan percaya juga kalau anda mendapat email yang menawarkan kartu kredit.
Melalui
emailnya yang meyakinkan, dia mengatakan bahwa kartu kredit yang dia jual bisa
menarik uang tunai sejuta sehari dari ATM bank tertentu.
Harganya pun sangat murah,
antara 250 ribu sampai 1juta.
Dengan alasan keamanan, supaya pihak bank tidak bisa
melacak kartu kreditnya, dia menyebar luaskan kartu itu dengan cara menjualnya.
Jangan percaya itu sebab, sampai sekarang belum ada teknologi yang bisa menjiplak
kartu kredit seseorang lengkap dengan chip dan passwordnya.
Apalagi kalau yang
menjual menggunakan mediasi internet. 200 persen jangan percaya.
Kalau anda sudah lama menganggur, dan sudah melamar ke sana ke mari, tapi belum
menampakkan hasil, coba cari lowongan di internet.
Banyak sekali lowongan yang
ditawarkan di internet.
Tapi ingat, seperti juga di dunia nyata, di internet juga beredar
calo-calo pencari mangsa.
Mereka menawarkan kerja fantastis bergaji ribuan dollar.
Tentu saja dengan syarat, anda harus mengirimkan sekedar "uang kopi" yang lumayan
jumlahnya.
Ada juga penipuan yang sebenarnya bukan penipuan, seperti program "sharing file" antar
computer. Program ini dipelopori oleh 247 dan FMD. Situs ini menawarkan suatu
aplikasi bernama File Finder, di mana dengan aplikasi ini kita bisa mendownload /
mengcopy ribuan, bahkn jutaan file, misal file movie (film), MP3 (music) dan program program
yang sulit didapat di pasaran.
Tentu saja untuk mendapatkan aplikasi file finder,
anda harus membayar, lewat kartu kredit, tentunya.
Tapi begitu anda telah membayar, dan menginstal file finder, anda tak akan menemukan
satu judul filem pun!
Absudrdnya, si pembuat file menyediakan trouble shooting yang
sangat panjang lebar.
Tapi ujung-ujungnya, anda tetap tak bisa memakai File Finder tsb.
Kenapa? Karena program ini cara kerjanya sama saja "mencuri" file orang lain.
Pertama
dia mengendus (sniffing), lalu harus mengenal IP address orang, dan menyetujui sang
pemilik IP mengijinkan filenya disharing.
Mau curi file, tapi minta ijin dulu, biar gak
dituntut. Itulah amerika.
Pokoknya very-very complicated dah!
Coba, ada nggak yang
mau bagi-bagi file di sini?
Program semacam ini sepintas bukan penipuan, tapi setelah kita masuk, kita makin
terjebak dalam jurang tak berdasar.
Begitulah modus operandi para penipu di internet, yang menawarkan warisan, menang
lotre, dll.
Mereka tak putus asa mengirim email bahkan menelepon, supaya terlihat
meyakinkan.
Tapi ciri-cirinya jelas, ujung-ujungnya minta dana agar kita bayar notaris
fiktif.
Untuk memastikan bahwa suatu produk di internet bukan penipuan, pastikan situs itu
mempunyai alamat yang jelas di dunia nyata, bukan cuma di www. Pastikan pula ada
nomor telp yang bisa dihubungi. Kalau perlu selidiki dulu kepastian usahanya.
Ingat, Internet adalah makhluk liar yang lahir dari ilusi-ilusi otak manusia.
Dia bermutasi
dan berkembang biak sesukanya, ke mana dia mau, dan tak ada yang sanggup
mengendalikan atau mengontrol, sekalipun FBI atau CIA.
(Semoga setelah membaca kisah ini Anda bisa lebih berhati-hati dan tidak menjadi
korban penipuan di Internet.)